Kata Nabi SAW, Milikilah 3 Harta Terbaik Ini

Di dalam al-Qur’an surah Ali Imran ayat 14 dijelaskan tentang sifat manusia yang suka akan harta benda, beberapa diantaranya adalah emas, perak, dan lain sebagainya.

Namun tahukah Anda, di tengah arus utama (mainstream) konsepsi kekayaan berupa harta duniawi. Baginda Rasulullah saw menawarkan konsepsi lain tentang kekayaan yang beliau perintahkan untuk dimiliki oleh kita, yaitu kekayaan jiwa.

Sewaktu turun wahyu surah at-Taubah ayat 34, yang di dalamnya mengisahkan tentang perilaku sebagian dari alim Yahudi dan rahib Nasrani yang gemar menyimpan emas dan perak (logam mulia), Nabi saw pun ditanya oleh sahabatnya: Ya Rasulallah, harta terbaik apakah yang seyogianya kami miliki? Beliau menjawab: “Hendaknya salah seorang dari kalian mengambil harta simpanan berupa hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir dan isteri mukminah yang menolong salah seorang dari kalian dalam urusan akhiratnya.” (h.r. Ibnu Majah dari Tsauban r.a.)

Perlu perenungan mendalam untuk memahami maksud dan gagasan di balik sabda Rasulullah saw di atas. Penulis berupaya menelaah lebih lanjut kata demi kata. Amat menakjubkan, dimana ketiga hal yang disebutkan dalam hadits (hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir, dan isteri salehah) merupakan pintu masuk menuju kemuliaan dan keberuntungan hidup di dunia dan di akhirat. Kok bisa?

Pertama, Hati yang bersyukur. Syukur merupakan perintah Allah. Tidak sedikit ayat-ayat Allah yang berisi tentang perintah bersyukur, sebut saja salah satunya yang termaktub dalam surah al-Baqarah ayat 152 yang artinya: “…dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

Allah SWT pun tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang mau bersyukur, Dia berjanji akan menambah nikmat kepada orang yang mau bersyukur. Mari kita cermati firman Allah dalam surah Ibrahim ayat 7 yang artinya: “…Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih“.

Baca Juga :  Ketika Doa Memantul Kepada Kita

Dari ayat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dalam kepatuhan seseorang terhadap perintah Allah yakni mensyukuri nikmat, pada hakikatnya ia sedang membuka pintu agar nikmat Allah lainnya terus berdatangan. Maka, syukur adalah pintu masuk keberuntungan.

Kedua, Lisan yang berdzikir. Memperbanyak dzikir juga merupakan suruhan Allah. Teramat banyak ayat-ayat Allah yang menyeru kita agar banyak berdzikir, antara lain tercantum dalam surah al-Ahzab ayat 41 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”. Lantas apa hikmah di balik perintah berdzikir?

Setiap dzikir yang dilantunkan akan memandu kita menuju keberuntungan, sebagaimana tertulis dalam surah al-A’raf ayat 69 yang artinya: “…Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”

Setiap dzikir yang diucapkan akan menuntun kita menuju ketakwaan, sebagaimana termaktub antara lain dalam surah al-Baqarah ayat 63 yang artinya: “…Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar kamu bertakwa.

Setiap dzikir yang dialunkan akan mengarahkan kita supaya menjadi orang bersyukur, sebagaimana dinyatakan dalam surah al-Anfal ayat 26 yang artinya: “Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.

Maka, berdzikir menjadi pintu masuk keberuntungan, kemuliaan, dan syukur.

Ketiga, Isteri salehah. Amat sangat beruntung ketika Allah mengaruniakan isteri salehah. Bahkan baginda Rasulullah saw dalam riwayat imam muslim Abdullah bin ‘Amr r.a.  mengemukakan bahwa: “dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri salehah.”

Seorang isteri salehah akan berupaya menciptakan suasana tentram, tenang, senang dan bahagia dalam kehidupan rumah tangga, pandai menjaga kehormatan diri, dan siap selalu mendukung suaminya supaya istiqamah berjalan di atas kebenaran dalam mengimami seluruh anggota keluarga menuju gerbang kemuliaan dan kewijayaan di dunia dan akhirat.

Baca Juga :  Angka Rata-rata Usia Umat Rasulullah SAW

Semoga tiga harta paling utama yang disebutkan oleh Rasulullah saw benar-benar kita miliki. Aamiin. UNS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *