Tiga Permohonan Rasulullah Usai Shalat Subuh
Sesungguhnya Nabi SAW setelah salam pada shalat subuh beliau berdoa: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah dari Ummu Salamah RA)
Amatlah menarik permohonan yang dipanjatkan baginda Rasulullah SAW selepas menunaikan shalat subuh di atas. Kenapa, karena ketiga hal yang disebutkan dalam redaksi doa yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin, Ummu Salamah RA di atas merupakan perkara yang sangat esensial dalam kehidupan seorang muslim.
Pertama, ilmu yang bermanfaat. Tak dipungkiri, kita perlu ilmu untuk bisa menjalani kehidupan dengan baik, efektif, dan produktif menghasilkan sesuatu yang menunjang kesuksesan dunia dan akhirat. Bukankah imam Syafi’i rahimahullah pernah menyatakan: “Barangsiapa yang menginginkan dunia, hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat hendaklah dengan ilmu, dan barangsiapa menginginkan keduanya hendaklah dengan ilmu.” [1]
Karena ilmu merupakan kunci keberhasilan hidup di alam fana dan alam baqa. Maka, menjadi penting bagi kita memohon karunia ilmu yang bermanfaat sebelum melaksanakan aneka ragam aktivitas, supaya kita dapat menjalani kehidupan sepanjang hari yang akan dilalui dengan baik.
Kedua, rezeki yang baik. Salah satu aktivitas utama sehari-hari kita adalah mengais rezeki. Dan, rezeki yang baik dan halal adalah harga mati bagi seorang muslim. Karena akan sangat berdampak pada jiwa dan raga. Sebagaimana juga merupakan faktor utama agar terkabulkannya doa. Kita diingatkan dengan sabda nabi SAW sewaktu beliau mengkritisi orang yang memanjatkan doa kepada Allah “ya Rabb”, “ya Rabb”, sedangkan makanan yang ia konsumsi haram, minumannya haram, pakaiannya juga haram, lantas beliau mengatakan bagaimana doanya akan dikabulkan? [2]
Keterangan di atas menyadarkan kita supaya memperhatikan masalah sumber penghasilan. Meskipun ia bukanlah satu-satunya faktor penentu dikabulkannya doa, namun merupakan unsur penunjang utama diterimanya permohonan kita. Maka, menjadi urgen bagi kita mengawali kehidupan di pagi hari memohon anugerah rezeki yang baik dan halal.
Ketiga, amal yang diterima. Kita pun menyadari bahwa satu hari tiada lain adalah kumpulan amal manusia. Diterimanya amal di sisi Allah adalah dambaan semua orang. Apalah arti dari rentetan amal sepanjang hari, bila tidak berbuah pahala sebagai simpanan untuk di akhirat kelak. Para ulama telah menandaskan, supaya amal kita diterima hendaklah memenuhi dua syarat utama, yaitu: ikhlas karena Allah dan mengikuti tuntutan Rasulullah SAW.
Oleh sebab itu, tak heran apabila Nabi SAW, sebelum beliau melakukan amal-amal yang akan beliau jalani di hari yang baru, beliau selalu memohon kepada Allah SWT agar segala amal yang telah dikerjakan sebelum-sebelumnya diterima di sisi Allah.
Kesimpulan. Memohon tiga hal sebagaimana disebutkan di atas sehabis shalat shubuh (di pagi hari) adalah kerutinan Rasulullah SAW. Tentu selaku umatnya, kita patut meniru jejak langkah beliau. Adapun redaksi doa di atas dalam bahasa Arab berbunyi:
اللَّهمَّ إنِّي أسألُكَ عِلمًا نافعًا ورزقًا طيِّبًا وعملًا متقبَّلًا. [3]
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik (halal), dan amal yang diterima.”
Semoga kita semua dikaruniai ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan halal, serta amal yang diterima. Selain itu, mudah-mudahan pula Allah SWT senantiasa memberi kita hidayah dan taufik agar tetap konsisten menapaki sunnah-sunnah Nabi-Nya hingga akhir hayat. Wallahu Ta’ala A’lam. (UNS).
Catatan kaki:
[1] Abu Zakaria Muhyiddin Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmû Syarh al-Muhadzdzab, t.tp. : Dâr al-Fikr, t.th., Jil. I, hal. 20.
[2] Musa Syahin, Fath al-Mun’im Syarh Shahȋh Muslim, t.tp. : Dâr asy-Syurûq, 1423 H / 2002 M, no. hadits 2039, jil. IV,hal. 325.
[3] Ibnu Majah, Sunan Ibnu Mâjah, t.tp. : Dâr ar-Risâlah al-‘Alamiyyah, 1430 H / 2009 M., jil. II, no. hadits 925, hal. 85.
❤️❤️❤️❤️❤️🤲🏻🙏🏻